Text Islami

Sudahkan Anda Memikirkan & Mempersiapkan Kematian Anda ?

Muslim wajib menjaga lima perkara:

Agama, Akal, Kehormatan, Harta dan Jiwa

Percaya Hanya Pada Analisa Anda ... USAHA maksimal, SABAR dan DISIPLIN... lalu serahkan hasilnya pada Allah subhanahu wa ta'ala...

Thursday, May 21, 2009

Trader yang baik itu adalah seorang realis yang humble... (Gap dalam Trading)

Tulisan ini ditulis oleh seorang Trader sekaligus Technical Analyst yang Humble - Satrio Utomo.

Atas ijin beliau... saya copy dari notes FB nya dan paste di blog ini untuk menjadi pelajaran yang bermanfaat bagi yang baca... terutama buat trader pemula kayak saya... viewnya bagus sekali...

=========================

Trader yang baik itu adalah seorang realis yang humble... (Gap dalam Trading) -
By Satrio Utomo
Trader - Technical Analyst

Thursday, May 7, 2009 at 7:45am

Selamat pagi...

Bagi pergerakan harga, sebuah gap adalah sebuah tempat 'peristirahatan'. Jalannya trend terkadang berhenti sebentar (beristirahat) ketika mencapai sebuah gap. Ketika trend naik, sebuah gap adalah sebuah resisten, dan ketika trend turun, sebuah gap adalah sebuah suport. Sebuah gap juga saya sebut sebagai sebuah 'checkpoint' karena ketika harga mencapai sebuah gap, trend bisa berlanjut (gap sebagai continuation point), dan trend bisa juga berbalik (gap sebagai reversal point). Sebagai reversal point, misalnya dalam trend naik, ketika harga mencapai gap, dan kemudian batas bawah dari gap tersebut ditembus, berarti trend naik itu selesai. Sebaliknya, jika resisten dari gap yang ditembus, berarti gap berfungsi sebagai contiunation point yang menandakan bahwa trend naik akan berlanjut.

Nah, sekarang bagaimana kasusnya kalau apa yang terjadi adalah seperti pergerakan IHSG yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. IHSG berada dalam trend naik, mencapai gap, menyentuh resisten dari gap, dan menembus suport dari gap. Dalam kondisi ini, gap terlihat berfungsi sebagai resisten. Akan tetapi, sehari kemudian, IHSG kembali masuk ke gap itu lagi. Nah.. Ketipu kan? (hehehe.. setidaknya, saya tertipu.. semoga anda tidak). Jika kita menghadapi kondisi seperti ini, satu hal yang harus selalu kita ingat adalah bahwa:

Kebenaran yang nyata hanya ada pada pergerakan harga. Penyangkalan atas pergerakan harga, adalah penyangkalan terhadap kenyataan. Dan, penyangkalan terhadap kenyataan adalah sumber dari semua kebodohan!

Arti dari pernyataan tersebut adalah sebagai berikut:

 Jika IHSG bergerak menembus resisten di 1821 hari ini, berarti trend naik masih berlanjut, dan berakhirlah trend turun yang baru mulai kemarin.

 Jika IHSG bergerak menembus resisten di 1821 hari ini, berarti trend naik masih berlanjut. Resisten pertama ada di 1840 - 1850, dan resisten kedua ada di 1925 - 1950. Artinya: Jika 1820 ditembus perhatikan resisten di 1840 - 1850, jika masih ditembus juga, maka level 1925 - 1950 akan menjadi target berikutnya.

 Sebaliknya, jika suport di 1778 ditembus, maka berarti bukti bahwa trend naik telah berakhir menjadi semakin kuat. Akan tetapi, melihat chart jangka menengah, koreksi yang terjadi bukanlah koreksi yang besar. Worse case scenarionya hanya ke kisaran 1574 - 1674. Dan target minimalnya hanya pada suport di kisaran 1690 - 1710. Selama suport di 1574 tidak ditembus, trend jangka menengah, masih berada dalam trend naik.

Ini artinya, seorang trader haruslah seorang realis. Kalau trend ternyata memang masih naik, ya apa mau dikata. Kita harus masuk lagi ke market, jika kita memang sudah keluar sebelumnya karena adanya signal bearish.

Pertanyaan selanjutnya adalah: Apa yang harus kita lakukan?

Sebaik-baik seorang manusia adalah manusia yang cepat menyadari kesalahannya, dan kemudian memiliki rasa rendah hati yang cukup besar untuk meminta maaf atas semua perbuatannya. (saya lupa saya dapet dari mana, tapi kalau tidak salah, ini pernyataan pernah saya dengar dari salah satu ustadz).

Terjemahan bahasa tradingnya: Sebaik baiknya seorang trader (manusia) adalah trader (manusia) yang cepat menyadari bahwa posisi jual/beli yang dilakukannya adalah salah, dan kemudian memiliki rasa rendah hati yang cukup besar untuk melakukan posisi buyback/cutloss sebagai bentuk permintaan maaf! (hehehe.. maksa banget ya?)

Jadi, seorang trader yang baik itu adalah seorang realis yang humble (rendah hati). Realis dalam artian bahwa seorang trader harus selalu sadar akan adanya fakta bahwa pergerakan harga itu adalah realitas yang paling nyata. Dan, seorang trader harus selalu humble (rendah hati) agar bisa bereaksi cepat terhadap pergerakan harga itu.

1821 ditembus = beli, 1778 ditembus = jual.

Happy trading, semoga untung!
Satrio Utomo
Trader - Technical Analyst



=========================
DISCLAIMER
Transaksi Hanya Saham DES dan JII
Investasikan Dunia Mu Untuk Akherat Mu
Investasikan Hidup Mu Untuk Kematian Mu

Semoga bermanfaat.

Eco Syariah Share

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.