Text Islami

Sudahkan Anda Memikirkan & Mempersiapkan Kematian Anda ?

Muslim wajib menjaga lima perkara:

Agama, Akal, Kehormatan, Harta dan Jiwa

Percaya Hanya Pada Analisa Anda ... USAHA maksimal, SABAR dan DISIPLIN... lalu serahkan hasilnya pada Allah subhanahu wa ta'ala...

Sunday, May 30, 2010

Psikologi Trader : Beberapa Penyakit Trader yang harus dihindari (Part 2)

Lanjutin ya... ini bahan kritik dan renungan pribadi, siapa tau ada yang juga membutuhkannya.

Another penyakit trader:

they couldn't get out of a losing trade... sebenarnya bukan gak bisa, tapi ndak mau... kenapa ndak mau ? karena masih kurang DISIPLIN... kenapa susah disiplin ? karena tidak punya trading/strategy plan yang baik dan solid... kenapa demikian ? karena belajarnya sekedarnya, asal tau istilah sudah merasa cukup dan tidak mau mendalaminya... alias masih perlu belajar lebih giat lagi.
 
Most popular tips:


Trade well and follow the trend, not the so-called "analysts/experts."   ... have you ? independensi dan PeDe pada TA sendiri adalah wajib, jika tidak anda akan menjadi "korban" rumors dan opini yang bekembang di pasar... kalau kita lihat para analis dan ekspertis saat ini saling berbeda pendapat... ada yang bullish-sideways-bearish... ada apa gerangan ?
 
If you can't control the market, the only thing you can control is yourself.... pasar memang memberi kebebasan sebebas-bebasnya - buy or sell or hold or diam - tapi bukan berarti anda bisa mengontrolnya ... pasar kadang jinak2 merpati, tapi kadang liar dan buas kayak macan ... maka kontrollah diri anda apapun kelakuan pasar, sehingga anda lebih mengerti dan mudah menghadapinya. ... 

In trading you can't control what the market does. No matter how much you want the market to go in a certain direction, there is nothing you can do to force that to happen... nothing will make the market do what you want it to.

Successful traders all understand and embrace (adopt) this concept. Unsuccessful traders continue to try to make the market conform to their wishes.


Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Saturday, May 29, 2010

Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI

Kumpulan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI

January 13th, 2010

Berikut ini adalah 75 fatwa yang sudah dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional MUI. Anda bisa mendownload fatwa tertentu saja dalam bentuk file PDF atau mendownload keseluruhan fatwa dalam bentuk file ZIP (10MB). Download file zip fatwa DSN MUI.

Fatwa tentang Asuransi Syariah

* Fatwa No. 21: Pedoman Umum Asuransi Syariah
* Fatwa No. 39: Asuransi Haji
* Fatwa No. 51: Akad Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah
* Fatwa No. 52: Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah dan Reasuransi Syariah
* Fatwa No. 53: Akad Tabarru’ pada Asuransi Syariah

Fatwa tentang Obligasi Syariah

* Fatwa No. 32: Obligasi Syariah
* Fatwa No. 33: Obligasi Syariah Mudharabah
* Fatwa No. 41: Obligasi Syariah Ijarah
* Fatwa No. 59: Obligasi Syariah Mudharabah Konversi

Fatwa tentang Murabahah

* Fatwa No. 4: Murabahah
* Fatwa No. 13: Uang Muka Murabahah
* Fatwa No. 16: Diskon dalam Murabahah
* Fatwa No. 23: Potongan Pelunasan dalam Murabahah
* Fatwa No. 46: Potongan Tagihan Murabahah (Khashm fi Al-Murabahah)
* Fatwa No. 47: Penyelesaian Piutang Murabahah bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar
* Fatwa No. 48: Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah
* Fatwa No. 49: Konversi Akad Murabahah

Fatwa tentang Ekspor / Impor

* Fatwa No. 34: Letter of Credit (L/C) Impor Syariah
* Fatwa No. 35: Letter of Credit (L/C) Ekspor Syariah
* Fatwa No. 57: Letter of Credit (L/C) dengan Akad Kafalah bil Ujrah
* Fatwa No. 60: Penyelesaian Piutang dalam Ekspor
* Fatwa No. 61: Penyelesaian Utang dalam Impor

Fatwa tentang Mudharabah

* Fatwa No. 7: Pembiayaan Mudharabah (Qiradh)
* Fatwa No. 38: Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (Sertifikat IMA)
* Fatwa No. 50: Akad Mudharabah Musytarakah

Fatwa tentang Pasar Modal Syariah

* Fatwa No. 20: Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syariah
* Fatwa No. 40: Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di bidang Pasar Modal
* Fatwa No. 65: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Syariah
* Fatwa No. 66: Waran Syariah

Fatwa tentang Sertifikat Bank Indonesia

* Fatwa No. 36: Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
* Fatwa No. 63: Sertifikat Bank Indonesia Syariah
* Fatwa No. 64: Sertifikat Bank Indonesia Syariah Ju’alah

Fatwa tentang Gadai

* Fatwa No. 25: Rahn
* Fatwa No. 26: Rahn Emas
* Fatwa No. 68: Rahn Tasjily

Fatwa tentang Surat Berharga Negara

* Fatwa No. 69: Surat Berharga Syariah Negara
* Fatwa No. 70: Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara
* Fatwa No. 72: Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Sale and Lease Back

Fatwa tentang Produk Simpanan

* Fatwa No. 1: Giro
* Fatwa No. 2: Tabungan
* Fatwa No. 3: Deposito
* Fatwa No. 24: Safe Deposit Box

Fatwa tentang Multi Level Marketing

* Fatwa No. 75: Penjualan Langsung Berjenjang Syariah

Fatwa tentang Card

* Fatwa No. 42 : Syariah Charge Card
* Fatwa No. 54 : Syariah Card

Fatwa tentang Musyarakah

* Fatwa No. 8 : Pembiayaan Musyarakah
* Fatwa No. 55 : Pembiayaan Rekening Koran Syariah Musyarakah
* Fatwa No. 73: Musyarakah Mutanaqisah

Fatwa tentang Pasar Uang

* Fatwa No. 28: Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf)
* Fatwa No. 37: Pasar Uang Antar Bank berdasarkan Prinsip Syariah

Fatwa tentang Jual Beli

* Fatwa No. 5: Jual Beli Salam
* Fatwa No. 6: Jual Beli Istishna’
* Fatwa No. 22: Jual Beli Ishtisna’ Parallel

Fatwa tentang Ijarah

* Fatwa No. 9: Pembiayaan Ijarah
* Fatwa No. 27: Al-Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik
* Fatwa No. 56: Ketentuan Review Ujrah pada LKS

Fatwa tentang Hawalah

* Fatwa No. 12: Hawalah
* Fatwa No. 58: Hawalah bil Ujrah

Fatwa tentang Hasil Usaha dalam LKS

* Fatwa No. 14: Sistem Distribusi Hasil Usaha dalam LKS
* Fatwa No. 15: Prinsip Distribusi Hasil Usaha dalam LKS

Fatwa tentang Pembiayaan

* Fatwa No. 29: Pembiayaan Pengurusan Haji LKS
* Fatwa No. 30: Pembiayaan Rekening Koran Syariah
* Fatwa No. 44: Pembiayaan Multi Jasa
* Fatwa No. 45: Line Facility (At-Tashilat As-Saqfiyah)

Fatwa tentang Hutang dan Piutang

* Fatwa No. 19: Qardh
* Fatwa No. 17: Sanksi atas Nasabah Mampu yang Menunda Pembayaran
* Fatwa No. 31: Pengalihan Hutang
* Fatwa No. 67: Anjak Piutang Syariah

Fatwa tentang Penjaminan

* Fatwa No. 11: Kafalah
* Fatwa No. 74: Penjaminan Syariah

Fatwa Lain-Lain

* Fatwa No. 10: Wakalah
* Fatwa No. 18: Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif dalam LKS
* Fatwa No. 43: Ganti Rugi (Ta’widh)
* Fatwa No. 62: Akad Ju’alah
* Fatwa No. 71: Sale and Lease Back

Sumber: http://www.halalguide.info/

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Friday, May 28, 2010

Jadilah Trader Spesialis.

Be a Specialist. The highest paid and most successful professionals in any field are Specialists. For example, doctors who specialize make far more money than a general practitioner. Traders who specialize also make far greater returns than those who dabble and experiment with every new gimmick and strategy. Choose an area of stock trading and become exceptional in that area. ... Martha Stokes CMT. 


Kalau lihat kutipan ini... rasanya belajar saya selama ini terlalu banyak gimmick dan strategi... kurang fokus... mudah2an bisa jadi trader spesialis dan next lebih baik... aamiin...

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Thursday, May 27, 2010

Beberapa Penyakit Trader yang harus dihindari

Kadang "penyakit" trader ini disadari, tapi masih dilanggar... yang lebih parah kalau ada trader yang tidak tau dia terkena "penyakit" ini... gimana mau ngobati ya ?


Kutipan:
People tend to fall in love with their trades, believing that if they wait just a little longer, it will come around. This causes procrastination and delay, giving the stock another chance... and then yet another. In the meantime, the losses mount! 

Terjemahan bebasnya:
Orang-orang cenderung jatuh cinta dengan posisi / trading mereka, percaya bahwa jika mereka menunggu sedikit lebih lama, maka akan berhasil. Hal ini menyebabkan penundaan dan penundaan, dengan selalu memberikan kesempatan lain dan berharap harga sahamnya naik ... kebiasaan ini diulangi lagi dan lagi. Padahal secara keseluruhan kerugiannya semakin menumpuk !!!


Semoga kita berhasil membebaskan diri dari penyakit dan kebiasaan buruk ini.

 
Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Wednesday, May 26, 2010

Basic Trend & SR

kutipan menarik...

The real key is knowing when a market is trending. The basics are very simple.
Higher highs and higher lows is the key to a market in an uptrend. And the opposite is true.
Lower highs and lower lows tells you when the market is in a downtrend.

You never want to go against these situations.

IMPORTANT TRADING RULES:

1) We never get long or buy in a downtrending market
2) We never sell or go short in an uptrending market.

===================

Most traders calculate support and resistance levels incorrectly, and to make their job even harder, they generally don't know how to trade around them. Many traders will use an old high or an old low and assume they've found support or resistance. That just doesn't work. Think about it for a moment. If the market always stopped at old highs we could never have an up trending market, and if the market always stopped at old lows we couldn't have a down trending market.

Selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

DAMPAK SISTEM BUNGA TERHADAP KETERPURUKAN EKONOMI INDONESIA

Dapat email artikel bagus. Semoga semakin menambah keyakinan bahwa sistem bunga (riba) itu memang tidak bagus, bahkan pelakunya dilaknat Allah dan Rasul-Nya.


================================


DAMPAK SISTEM BUNGA TERHADAP KETERPURUKAN EKONOMI INDONESIA
(Studi Kasus Krisis Moneter Indonesia 1997 – 2004)

Oleh : Agustianto, Sekjen DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)

Pendahuluan

Krisis moneter yang pada mulanya terjadi di Thailand tahun 1997, menular ke Malaysia, Philipine, Korea dan Indonesia. Pasar saham dan kurs uang tersungkur jatuh secara dahsyat. Bank sentral terpaksa turun tangan dengan mencetak uang baru, melakukan transaksi forward dan menaikkan tingkat bunga yang tidak terduga. Volatilitas krisis menimbulkan badai yang kuat menuju kehancuran dan mengakibatkan goncangnya sistem perbankan yang rapuh. Padahal lembaga perbankan merupakan tulang punggung perusahaan manufacturing yang selama ini mengandalkan bunga rendah. Selama tahun pertama krisis kurs mata uang di lima negara terdepresiasi 35 – 80 %, bahkan Indonesia, mencapai 400 %. Hal ini menyebabkan menciutnya nilai kekayaan dari negara-negara tersebut khususnya Indonesia.

Nilai rupiah yang pada mulanya setara dengan Rp 2.445, meningkat secara tajam menjadi Rp 17.000-an. Dalam masa yang panjang, nilai rupiah ini bertenggger di atas Rp 10.000.-. Kondisi ini membuat lembaga perbankan terpaksa menaikkan suku bunga secara tajam pula, yaitu mencapai 70 %. Akibatnya lembaga perbankan konvensional kesulitan mengembalikan bunga tabungan/deposito nasabah, sementara pendapatannya lebih kecil dari kewajibannya untuk membayar bunga, ditambah lagi kredit macet akibat krisis moneter. Inilah yang disebut dengan negative spread yang berarti lembaga perbankan terus-menerus merugi dan modalnya semakin terkuras yang pada gilirannya berakibat pada likuidasi sejumlah bank.

Bank-bank raksasa yang memiliki nasabah jutaan orang, yang kekurangan modal, terpaksa direkap (disuntik modal) oleh pemerintah melalui Bank Indonesia dengan BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) sejumlah sekitar Rp 400 triliun.

Kalau tidak dibantu, pastilah bank-bank rekap itu mati/tutup karena CARnya di bawah standart yang ditetapkan pemerintah (8 %).

Karena pemerintah tidak memiliki uang cash/riil, maka pemerintah membantu modal bank konvensional itu dalam bentuk obligasi. Kalau namanya obligasi, pastilah memiliki bunga. Bunga ini selanjutnya kembali menjadi beban pemerintah yang tak lain adalah dana APBN. Dana APBN adalah milik rakyat dan bangsa Indonesia, bukan milik para konglomerat pemilik bank. Membantu modal bank ribawi itu, berarti membantu para kapitalis (pemilik dana).

Besarnya kewajiban pemerintah membayar bunga obligasi kepada bank-bank rekap sangat luar biasa. Pada tahun 2001 saja, bunga obligasi yang harus dibayar APBN sebesar Rp 61,2 Triliyun . Dan ini berlanjut terus setiap tahun sampai sekarang, walaupun cenderung semakin mengecil. Oleh karena beban membayar bunga itu, tidak mengherankan jika APBN kita defisit terus menerus. Pada tahun 2002 APBN defisit Rp 54 triliun. Pada tahun 2003 defisit Rp 45 triliun, pada tahun 2004 difisit Rp 35 triliun. Masih defisitnya APBN tahun 2004 yang lalu , karena dana APBN masih dikuras bunga bank sebesar Rp 68 Trilyun.

Dana APBN untuk Membayar Bunga SBI

Selain kewajiban membayar bunga obligasi, pemerintah juga berkewajiban untuk membayar bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) kepada lembaga-lembaga perbankan yang menempatkan dana rakyat di Bank Indonesia. Pada tahun 2002 besar bunga SBI 17 %. Penempatan dana tersebut dilakukan oleh bank-bank pemerintah maupun bank-bank swasta. Dana masyarakat yang ditabung di lembaga perbankan ternyata lebih banyak disimpan di Bank Indoenesia, sehingga fungsi intermediasi perbankan saat itu lumpuh.

Hal itu terlihat dengan jelas pada LDR lembaga perbankan konvensional yang masih sangat rendah. Pada tahun 2001-2003, LDR bank konvensional berkisar, sekitar 30 – 40 %. Ini berarti bahwa hanya 30-40 % saja tabungan masyarakat yang disalurkan, padahal sektor riel mengharapkan bantuan modal. Sisanya 60 – 70 % terperangkap pada kegiatan riba yang jelas menjadi beban pemerintah yang pada gilirannya menjadi beban rakyat.

Lembaga perbankan yang menempatkan uangnya di Bank Indonesia, akan mendapatkan bunga SBI. Pada tahun 2001-2002, bunganya mencapai 17 % . Bayangkan, pada saat itu dana bank konvensional yang disimpan di SBI mencapai Rp 500 Trilyun. Dengan demikian, pemerintah berkewajiban membayar bunga SBI sebesar 17 % x Rp 500 triliun, yaitu Rp 85 Trilyun, untuk satu tahun. Uang sebesar ini jelas menjadi beban APBN. Oleh karena itu tak mengherankan jika APBN dari tahun ke tahun terus mengalami defisit. Kondisi ini berlangsung selama hampir tiga tahun. Untunglah sejak tahun 2003 bunga SBI mengalami penurunan secara bertahap. Pada awal tahun 2004 bunganya berkisar 8-9 %. Meskipun demikian, angka ini ini tetap menggerogoti uang negara.

Beban APBN

Yang perlu dicatat dan menjadi keprihatinan besar di sini adalah, bahwa pembayaran bunga obligasi dan bunga SBI dibebankan kepada rakyat. Dana APBN yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat, malah digunakan untuk membantu bank-bank raksasa.

Lebih dari itu, kewajiban membayar bunga obligasi dan bunga SBI telah membuat APBN defisit. Untuk mengatasi defisit APBN pemerintah terpaksa berhutang ke lembaga-lembaga ribawi internasional. Padahal hutang Indonesia telah mencapai titik yang membahayakan ketika itu. Apabila pada tahun 2002 saja, hutang Indonesia total Rp 1401 Trilyun, (hutang luar negeri Rp 742 Trilyun, hutang dalam negeri sebesar Rp 659 Trilyun, maka pada tahun 2003, hutang Indonesia telah mencapai Rp 2000 Trilyun. Jika kita hanya mampu membayar hutang tersebut Rp 2 Trilyun setahun, berarti hutang luar negeri itu baru lunas lebih dari seribu tahun, itupun kalau tidak ditambah hutang baru. Hutang ini, jelas menjadi beban cucu dan cicit kita di masa depan, yang diprediksikan 20 turunan generasi ke depan masih menanggung hutang dan bunga ini

Pada tahun 2004, Indonesia menambah hutang baru lebih dari 3 milyar dolar AS. Setiap tahun bangsa Indonesia harus menambah hutang, untuk menutupi defisit APBN. Hutang ini jelas menjadi beban yang berat bagi generasi Indonesia mendatang.

Selain meninggalkan beban hutang yang besar bagi generasi mendatang, pemerintah juga terpaksa menaikkan harga barang-barang strategis seperti harga BBM yang berkali-kali dinaikkan sepanjang tahun 2001-2003, bahkan di tahun 2005 ini. Hal ini dimaksudkan untuk menambah in come negara dalam rangka memenuhi APBN yang defisit. Tarif dasar listrik dan telephone juga ketika itu terpaksa dinaikkan untuk menambah income negara mengatasi defisit APBN. Inilah akibat berantai dari sistem ribawi dalam sistem perekonomian Indonesia.

Pajak juga dinaikkan, tetapi banyak dikuras oleh pembayaran bunga. Kasihan rakyat, mereka dizalimi hanya untuk menyumbang bank-bank rekap. Ironisnya lagi, tanpa berbuat apa-apa, bank rekap bergembira ria menerima riba sebesar Rp 61, 2 Trilyun dari pemerintah pada tahun 2001 dan ini berlangsung terus, meskipun mengalami penurunan sampai tahun 2003.

Dari data dan fakta tersebut, maka tak seorang pun bisa membantah, bahwa bunga bank memainkan peran penting dalam merusak perekonomian bangsa Indonesia yang telah semakin memerosokkan Indonesia ke dalam jeratan hutang yang membahayakan.. Bunga juga telah membuat harga BBM, TDL dan telephon naik. Bahkan lebih dari itu, Indonesia terpaksa menjual beberapa asset negara strategis, seperti Indosat, BCA dan perkebunan demi untuk menutupi defisit APBN. Pajak rakyat yang seharusnya digunakan untuk pembangunan, ternyata sangat banyak disumbangkan kepada bank-bank rekap dalam bentuk bunga obligasi dan bunga SBI. Berdasarkan kenyataan ini, maka benarlah apa yang dikatakan oleh Anwar Nasution, Deputi Senior Gubernur BI, bahwa bank-bank rekap tersebut, adalah parasit bagi perekonomian Indonesia. Hal yang sama juga sering diungkapkan oleh pakar-pakar dan praktisi perbankan nasional lainnya, seperti Dr. Drajat Wibowo, direktur INDEF, Hilmi, ( pengawas bank dari Bank Indonesia), dsb. Dari fakta di atas jelaslah bahwa bunga membawa petaka kehancuran ekonomi Indonesia.(Kompas 25 Februari 2002).

Selanjutnya, kita perlu menyaksikan fakta ketidakwarasan/kegilaan pelaku riba sebagaimana yang disebutkan Al-Quran (2:275)., yaitu fakta penjualan (devestasi) sebuah bank swasta raksasa, sebut saja bank ABC. Harga penjualannya sebesar Rp 5 Trilyun. Namun anehnya, pemerintah memberi bunga obligasi kepada bank ini sebesar Rp 9 Trilyun tahun 2001. Penjualan ini menurut H. Hilmi, mantan pejabat Senior Bank Indonesia, menurut tindakan sableng (gila). Sebab menurutnya, setiap penjualan asset, si penjual menerima uang. Tapi dalam sistem yang sableng ini, tidak demikian adanya, “Si penjual tidak dapat uang”, malah nombok lagi dalam jumlah besar dan selanjutnya menyumbang bunga terus menerus.

Karena itu pula, Drajat Wibawa, Ekonom Senior INDEF, mengatakan bahwa perbuatan penjualan saham BCA milik pemerintah (sistem riba) dengan harga Rp 5 Trilyun, tidak sesuai logika dan dikatakannya bahwa perbuatan itu adalah sableng secara kolektif.

Drajad Wibawa, Ekonom Senior INDEF, menulis, (Kompas 25 Februari 2002).

“Kalau transaksi yang jelas-jelas merugikan dan tidak sesuai dengan logika (abnormal/gila) di atas diteruskan, Indonesia memang akan mempunyai landmark kebodohan kolektif. Ini akan menjadi preseden bagi divestasi Bank Danamon. Bank Niaga dan bank-bank lainnya di bawah APBN. Ini juga menjadi preseden bagi proses privatisasi BUMN karena skema sablengnya Stanchart bisa ditiru dengan mudah”.

Dikatakannya demikian, karena di dalam divestasi BCA terlihat perbuatan yang tidak logis. Adalah logis kalau dalam setiap penjualan asset, si penjual menerima uang. Tetapi dalam penjualan BCA tidak demikian. Secara net, ternyata pemerintah tidak menerima uang, malah mengeluarkan uang dalam jumlah besar.

Gambarannya perhitungannya ialah, bahwa pada tahun 2002 pemerintah menerima uang hasil penjualan BCA Rp 5 Trilyun. Tetapi sebaliknya pemerintah justru mengeluarkan uang untuk BCA sangat besar yaitu berupa bunga (riba) obligasi saja sebesar Rp 9,1 Trilyun. Pemerintah memberinya Rp 9,1 Trilyun. Sementara dalam neracanya 31-12-2002 terlihat laba Rp 3 Trilyun. Laporannya itu menunjukkan bahwa BCA terlihat hebat. Tapi ingat, laba ini diperoleh karena mendapat sumbangan bunga riba dari pemerintah sebsar Rp 9,1 Trilyun tadi.

Karena pemerintah bisa bertindak “gila / sableng” seperti itu ? Menurut H. Hilmi, SE, biasanya mereka berdalih, bahwa karena semua penyelesaian tidak ada yang baik, maka karena pusing atau mungkin sempoyongan seperti orang sableng (gila). Mereka terpaksa memilih jalan yang terbaik di antara yang terjelek itu. Serba susah, itulah suatu dilema yang kita hadapi, karena sistem riba.

Melihat realitas di atas, sistem moneter yang menggunakan instrumen bunga adalah sistem yang tidak logis, dan jika ada orang yang masih menggunakannnya berarti ia termasuk tidak waras/gila, sebagaimana diungkapkan Al-Qur’an dalam Surah Al-Baqarah 275. “Orang-orang yang memakan (mempraktekkan) riba, tidak dapat berdiri kecuali seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran pikirannya sudah gila. Mereka itu mengatakan bahwa riba dan jual beli sama saja (bisa ditafsirkan bank riba dan bank syariah sama saja). Padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa yang telah sampai kepadanya nasehat dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mempraktekkan riba, maka apa yang pernah dipraktekkan di masa lalu menjadi urusan Allah. Tetapi, siapa yang mengulangi lagi sistem riba , maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka . mereka kekal didalamnya”.

Indonesia tidak bisa berdiri karena bunga, terlihat dari hutang Indonesia yang demikian besar dan kesulitan ekonomi yang dalam. Dan kalau sistem bunga ini diteruskan, maka bangsa Indonesia sebenarnya sudah tidak waras lagi, karena sistem bunga yang sudah jelas-jelas membawa petaka, masih dipertahankan. Karena itu, menjadi kewajiban ummat untuk kembali ke ajaran Ilahi, ajaran Allah Swt, Tuhan yang menciptakan manusia, juga menciptakan sistemnya untuk kita ikuti dan amalkan. Ajaran Ilahi itu teraktualisasi dalam bank-bank Islam yang sekarang tengah berkembang dengan pesat.

===============

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Reversal Sign DJI 25 May 2010 ?

Dow 25 Mei 2010 bikin candle Bullish Hammer dgn shape yang bagus - Long lower shadow, small real body dan smaller upper shadow dan close di atas Bottom Bollinger Band... sinyal kuat untuk reversal... but still need further confirmation.

Confirmation dan level-level penting saya:
- Resistance terdekat 10070-10105.
- Support / Cut Loss Level1 = 9915
                                  Level2 = 9835
                                  Level3= 9821
- Target1 = 10593
- Target2 = 10725

Atau level2 Fibonacci pada chart di bawah.

Jangan lupa lihat sinyal reversal pada IHSG yang diposting kemarin... kayaknya IHSG dan DJI kompakan mau reversal / pullback / counter trend ???

Trader yang wise dan sayang dengan modalnya akan selalu menyiapkan antisipasi jika sinyal2 reversal pada IHSG dan DJI gagal... ya toh... hehehe...


Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Tuesday, May 25, 2010

Reversal Signal - IHSG 25 Mei 2010 ?

Ada yang lihat tanda2 reversal di chart IHSG hari ini 25 Mei 2010 ?

Saya lihat pola candle Hikake... kemarin bikin inside candle dan dengan posisi high dan low hari ini < high dan low kemarin, diartikan sebagai Hikake Bullish Reversal...

Hikake bull-bear pattern memang tidak harus reversal krn bisa juga sinyal continuation dari trend sebelumnya. Dan pola ini bekerja dengan baik di DJI tapi angot2an kalai di IHSG... kadang berhasil kadang gagal...


Selain Hikake Pattern di atas, saya juga lihat IHSG sudah sampai di Fibo Extension 161.8% = 2502.54 ... kalau besok masih turun mudah2an tertahan dan mantul di Fibo 178.6% = 2451.26. Kalau kedua benteng ini tembus juga, IHSG sepertinya akan jalan2 lagi ke bawah...

Tapi gimana kalau besok IHSG benar2 reversal ? Sejauh apa dia reversal ?

Sepertinya reversal yang nanti akan terjadi, itu cuma pullback/counter trend sekitar 50-61.8% dari bottomnya nanti... setelah itu lanjut lagi ke bearishnya... Mudah2an TA ini salah dan IHSG ke bullish lagi (maunya... hehehe)

Let's see tomorrow lah... be careful.



Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Monday, May 24, 2010

IHSG Yearly View 21 May 2010 - W%R

Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.



Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

IHSG Weekly 21 May 2010 - Darvas+W%R

Situasi pasar lokal, regional dan global saat ini dikuasai oleh sentimen negatif yang sangat dominan sehingga menimbulkan fear dimana-mana... so be careful, sepertinya minggu ini/minggu depan akan jadi penentuan pasar masih mau naik atau berbalik arah ke bearish... lihat chart, perhatikan level support penting di 2431.84... jika level ini tembus berarti IHSG berubah arah ke bawah... kalau ini yg terjadi, better nonton sambil belajar dulu... but it's your choice.


Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Friday, May 21, 2010

Kans Rebound - IHSG & DJI - 20 May 2010

Chart Daily DJI 20 Mei 2010


Chart Daily IHSG 20 Mei 2010



Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Thursday, May 20, 2010

IHSG - 19 May 2010



Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Wednesday, May 12, 2010

Trading Plan+MM = Kalkulator Saham = Harus Dimiliki

Hampir semua trader mengakui bahwa Trading Plan, Money Management dan Psikologi adalah hal penting yang harus dipahami dan dipraktekkan dengan disiplin jika ingin trading dengan benar dan baik sehingga bisa berhasil secara konsisten di pasar saham.

Selama ini rasanya fokus perhatian dan pembelajaran, training, kursus, seminar... lebih banyak ke TA/Chart dan sangat jarang mendiskusikan hal di atas.

Risk Management (dengan Rules 2% & 6% dan Position Size) yang saya posting beberapa waktu lalu... menunjukkan bahwa Buy Point dan Stop Loss Level sangat penting untuk menentukan position size per trade... Tapi yang diukur dalam contoh itu baru risknya, belum ada ukuran untuk rewardnya dan belum ada perhitungan gain/lossnya... alias kalau contoh itu bisa dilengkapi akan menjadi sebuah Kalkulator Saham. Di OLT saya memang sudah ada kalkulator saham, tapi di dalam perhitungannya belum ada perhitungan position size dan risk calculation.

Membuat persamaan Trading Plan+MM = Kalkulator Saham dengan perhitungan yang benar sebagai salah satu tools sebelum melakukan trading, merupakan keharusan bagi setiap trader.

Jika Trading Plan+MM = Kalkulator Saham bisa dilakukan dengan baik, maka trading akan lebih fun dan less of stress.


Semoga bermanfaat.

Eco Syariah Share

Krisis Finansial Muncul Akibat Riba, Kata Mufti Besar Saudi Arabia

Arafah (ANTARA News) - Mufti besar Saudi Arabia, Minggu, mengemukakan kepada jutaan jemaah haji bahwa krisis finansial global berasal dari dilanggarnya perintah Allah dan diperkenankannya riba yang terlarang dalam Islam.

"Dewasa ini kita saksikan krisis finansial ini melanda dunia dan sejumlah perusahaan serta bank mengalami kebangkrutan," kata Mufti Besar Abdul Aziz Al-Sheikh di Mesjid Namira, tempat Rasullulah Muhamad SAW pernah berdoa saat menunaikan ibadah haji.

"Ini adalah akibat melalaikan perintah Allah. Kaum Muslimin harus menaati perintah Tuhan dan membangun perekonomian sejalan dengan ajaran Islam," katanya kepada para jemaah sebelum shalat Dzuhur, seperti dilaporkan AFP.

Ia juga menyerukan agar dunia Islam bersatu untuk menghadapi terorisme guna menjaga stabilitas.

Kunjungan ke Mesjid Namira merupakan salah satu ritual bagi para jemaah pada hari kedua ibadah haji, yang berlangsung empat hari atau lebih.

Gelombang manusia menyapu Padang Arafah, Minggu pagi, ketika jutaan jemaah haji berkumpul untuk memulai wukuf, ritual penting dalam pelaksanaan ibadah haji ke tanah suci.

Para jemaah akan menghabiskan waktu siang di Padang Arafah untuk berdoa memohon ampunan Allah SWT. Wukuf di Arafah adalah simbol akan hari akhir bagi manusia ketika manusia menantikan pengadilan yang penghabisan.

Bank yang beroperasi berdasarkan Syariah Islam menghindari penarikan suku bunga atas pinjaman, yang dipandang sebagai riba menurut hukum Islam.

Sebagai gantinya, diterapkan pemilikan bersama dan membagi keuntungan. (*)

COPYRIGHT © 2008 ANTARA
PubDate: 08/12/08 02:55


Semoga bermanfaat.

ES Share

Berteman Dengan Siapa Ya ?

Investasikan Dunia Mu Untuk Akherat Mu
Investasikan Hidup Mu Untuk Kematian Mu
( Catatan Ku )

Abu Hafs Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata: “Hendaklah engkau mencari rekan-rekan yang jujur, niscaya engkau akan hidup aman dalam lindungannya. Mereka merupakan hiasan saat gembira dan hiburan saat berduka. Letakkan urusan saudaramu pada tempat yang paling baik hingga dia datang kepadamu untuk mengambil apa yang dititipkannya kepadamu. Hindarilah musuhmu dan waspadailah temanmu, kecuali orang yang dapat dipercaya. Tidak ada orang yang dapat dipercaya, kecuali orang yang takut kepada Allah. Janganlah engkau berteman dengan orang yang keji, karena engkau bisa belajar dari kefasikannya. Jangan engkau bocorkan rahasiamu kepadanya dan mintalah pendapat dalam menghadapi masalahmu kepada orang-orang yang takut kepada Allah.”



Baca selengkapnya di sini: http://ibnuismailbinibrahim.blogspot.com


Semoga bermanfaat.

Eco Syariah Share

Saturday, May 08, 2010

Pelajaran dari CandleStick DOJI pada IHSG 04 Mei 2010 & View 07 Mei 2010

Sekali lagi hal menarik tentang candlestick...

I recommend using candlestick charts because they’re much more readable than other type of charts. You can do candlestick analysis quickly and make better trading decisions. 

For me reading candlestick charts is the bread and butter of my trading.

Candlestick charts provide much more info for trading. Using candlestick analysis together with important candlestick patterns and other basics of technical analysis leads to the creation of a profitable stock trading strategy.

Tepat di puncaknya IHSG tanggal 04 May bikin pola DOJI dan ampuh sekali... koreksi dalam berturut-turut...


Berikut penjelasan "PENTING" tentang bagaimana sebaiknya memahami candlestick:


Understanding the story within each candlestick is only one part of the mystery. In my classes, I teach my students the three most important words a candle trader can know. In fact, they’re simple, and if you’ve ever invested in real estate, you’ve probably already become acquainted with these three words. They are: LOCATION, LOCATION, LOCATION.

Memorizing candlestick patterns and their probabilities does not mean you know how to trade with candles. Similarly, only understanding the story told within each candle will not unlock the key to candles. The three-pronged approach is this:
  1. Know what a candle pattern means,
  2. Understand the story implied within, and
  3. Recognize that all of this occurred at the appropriate location on the chart.

Menarikkan ?

Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Thursday, May 06, 2010

Nasehat Money Management Yang Bagus

Meskipun 1/2 ngerti... sepertinya ini nasehat MM yang bagus...

==========================

Want Positive Results....Think Negative!
by Greatstockpix

You've heard of the power of positive thinking. The glass is half full. I'm all about optimism when it comes to life. When it comes to trading, however, you must think negative. Expect the worst!

Let me explain. When you see a possible trade setting up, you need to monitor your thoughts. Are you thinking about how much you are going to make on this trade? You shouldn't be. Your only thought should be how much can I lose if my stop gets hit. Is the stop .20 cents away. If so, how many shares should I buy so that if my stop gets hit my loss will still be within my personal tolerance (which should never be more than 1% of your trading capital).

Many traders only think about how much they can make and therefore give no thought to position size. That can lead to a very dangerous situation. Let's take a ficticious trader named 'Serena' for example. If she is only focused on the upside of a trade, she might buy 5k shares because she is expecting at least a .30 cent move in her favor and $1500 profit sounds great to her. Sound familiar? It's easy for her to buy that many shares if she only expects a 'win'.

But what happens if the trade immediately turns against this 'optimistic' trader? Usually, the deer in the headlights look and an inability to react. If you have ever done this, you already know how damaging this can be....not only to your account balance, but perhaps more importantly to your mental state. Just one out of control trade can take you out of the game permanently. Have you ever damaged your account so bad that it takes you months or years to earn back enough money to trade again?

I know many people that fall into this category, myself included. I suppose I could look back on those days with regret, but I can't. I wholeheartedly recognize that without that pain early in my trading career, I wouldn't be the trader I am today. My first thought on every entry is the possible downside....EVERY TRADE. If I get a move in my direction, I pay myself quickly on part of the trade and get to a breakeven stop on the rest as quick as I can. This still gives my trade a chance for the 'accidental homerun' on the back 1/2. You will have very few losing trades if you do this, and the losses you do have will be small. So, if you want a positive trading experience, think negative!


About the Author Finding short term opportunities to enable our members to consistently pull money from the stock market at http://www.greatstockpix.com.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Wednesday, May 05, 2010

IHSG 05 May 2010 - Rising Wedge ?

Update pola Rising Wedge pada IHSG 05 Mei 2010.




Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Tuesday, May 04, 2010

IHSG 04 May 2010 - Rising Wedge in uptrend ?

Lihat ke chart berikut:



Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

DJI 03 May 2010

DJI 03 May 2010 sepertinya dalam "kurungan" triangle... perhatikan mana yang ditembus nanti malam.



Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Monday, May 03, 2010

Breakout Trading

Sebagai trader, Anda pasti sudah pernah mendengar istilah Breakout atau Breakout Trading.
Untuk mengetahui lebih jauh, mudah2an link berikut bisa diakses...
kalau tidak bisa, silahkan baca artikelnya di web Investopedia.

Pada artikel itu dijelaskan secara singkat cara mencari sahamnya, Entry dan Exit Point, Target Price... dan bikin Trading Plan dengan Breakout Trading Strategy.
Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

Sunday, May 02, 2010

2 Bersaudara TLKM dan TLK - 30 April 2010

Terlihat cukup jelas bahwa gerakan ke 2 Bersaudara ini serupa dan kedua-duanya masih dalam bearish mode dalam jangak menengah-panjang, sedangkan dalam jangka pendek sedang mencoba keluar dari "kerangkeng" bearishnya.




Jangan begitu saja percaya dengan TA Katrok ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.
Eco Syariah Share

IHSG - ADRO dan Hasil Explorer - 30 April 2010

IHSG sepertinya masih mampu naik sedikit lagi sebelum koreksi... apabila benar maka resistance yang menjadi target saya adalah 3018-3033 dan support terdekat di 2963-2910.


Hasil Explorer 30 April 2010 ini diurut berdasarkan Close>EMA5>EMA21>EMA55... perhatikan juga kombinasi sinyalnya dengan oscillator/indicator favorit Anda.




ADRO ini sebagai contoh saja yang diambil berdasarkan kriteria Perfect EMA pada hasil explorer di atas.


Jangan begitu saja percaya dengan TA dan Hasil Explorer ini... selalu always recek dan percaya dengan TA dan chart Anda.

Semoga bermanfaat.

Eco Syariah Share