Mengukur Keyakinan Pasar Dengan Net Buy dan Net Sell Asing
Beberapa hari yang lalu dalam suatu siaran TV Kabel yaitu
Bloomberg dan
CNBC,
saya mendengar ungkapan yang cukup menarik dari presenter. Mereka
menggambarkan situasi pasar sekarang sebagai Headline Driven Market.
Artinya selain faktor fundamental dan teknikal yang telah biasa kita
ketahui, ternyata yang menjadi penggerak utama pasar sekarang adalah
Headline yang ada di koran-koran utama. Terutama pemberitaan yang
berkaitan dengan berita seperti Perkembangan Negara Yunani, Italia, EFSF
dan perkembangan ekonomi Amerika.
Di Indonesia sendiri, kondisi pasar saham cenderung mengikuti. Ketika
kondisi global bagus, saham kita naik, ketika kondisi global sedang
memburuk kita juga ikut-ikutan. Yang dimaksud dengan kondisi global
disini bukanlah fundamental tapi Confidence (keyakinan). Ketika
Keyakinan Investor (terutama investor asing) bahwa kondisi akan lebih
baik, maka investor akan banyak membeli dan harga saham akan naik dan
sebaliknya.
Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur Keyakinan Investor Asing adalah angka
NET BUY dan NET SELL terutama yang dilakukan oleh investor asing. Apa itu Net Buy dan Net Sell? Apa pula yang menjadi definisi asing atau domestik?
Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai net buy atau net sell, saya
ingin memperjelas dahulu definisi domestik dan asing. Terus terang saya
sendiri juga tidak terlalu jelas. Untuk itu saya sempat mengirim email
dan menanyakan kepada pihak bursa efek. Untung saja, layanan dari Bursa
Efek Indonesia sekarang sangat bagus, email saya langsung dibalas dan
untuk itu saya bisa sharing dengan para pembaca disini.
Domestik dan Asing
Sebelumnya saya berpikir bahwa Domestik adalah transaksi yang
dilakukan melalui sekuritas lokal (indonesia) dan Asing adalah transaksi
yang dilakukan melalui sekuritas asing (non Indonesia). Namun,
bagaimana bila investor yang melakukan transaksi adalah WNI (Warga
Negara Indonesia) namun transaksi dilakukan melalui Sekuritas Asing atau
sebaliknya? Bagaimana bila sekuritas yang tadinya lokal
menjadi asing karena diakuisi?
Bagaimana pula perlakukan terhadap transaksi yang dilakukan oleh reksa
dana? Apakah reksa dana yang dikelola oleh Manajer Investasi asing akan
dianggap asing dan demikian juga dengan lokal?
Dari penjelasan IDX, saya mendapatkan definisi sebagai berikut:
- Asing dan Domestik (Huruf F dan D pada online trading saham) adalah ditetapkan berdasarkan status kewarganegaraan investor yang diisi pada saat formulir pembukaan rekening.
Artinya jika investor mengisi statusnya WNI maka mau transaksi via
broker lokal ataupun asing, setiap transaksinya akan dianggap transaksi
Domestik, hal yang sama berlaku juga untuk investor asing.
- Bagaimana dengan reksa dana? Menurut penjelasan, hal ini tergantung
status kewarganegaraan yang diisi oleh Manajer Investasi pada saat
pembukaan rekening. Namun hingga saat ini saya belum memiliki informasi
yang lengkap mengenai status kewarganegaraan reksa dana. (mohon koreksi apabila ada informasi yang kurang tepat)
Nah kemudian apa itu Net Buy dan Net Sell?
Dalam bursa ada 3 jenis transaksi berdasarkan status kewarganegaraannya:
- Transaksi Jual Beli Domestik ke Domestik
- Transaksi Jual Beli Domestik ke Asing dan sebaliknya
- Transaksi Jual Beli Asing ke Asing
Net Buy adalah kondisi ketika Transaksi Beli lebih besar daripada
Transaksi Jual dan Net Sell adalah kondisi ketika transaksi Jual lebih
besar daripada transaksi Beli. Transaksi tersebut tidak melihat kepada
siapa, akan tetapi dilakukan oleh siapa. Artinya definisi transaksi Jual
Asing adalah seluruh transaksi penjualan baik yang dilakukan kepada
pihak domestik ataupun pihak asing sendiri.
Perhitungan Net Buy dan Net Sell dilakukan berdasarkan status, jadi
ada Net Buy dan Net Sell Asing dan Net Buy dan Net Sell Domestik.
Mengingat kepemilikan asing di saham mencapai 55%-60% sepanjang tahun
ini, tentu tindak-tanduk yang dilakukan oleh investor asing menjadi
perhatian.
Ketika Investor asing terus menerus melakukan Net Buy, maka bisa
diartikan asing sedang masuk dan berinvestasi pada saham Indonesia,
begitu pula sebaliknya. Informasi mengenai transaksi asing dan domestik
secara total umumnya dipublikasikan melalui koran, website bursa, atau
anda dapat melihatnya di home page
www.infovesta.com. Sebagai contoh informasi mengenai net buy dan sell pada Infovesta.com adalah sebagai berikut:
Angka
601 (Biru) pada 4 November 2011 berarti pada tanggal tersebut asing,
total pembelian dikurangi total penjualan adalah lebih besar total
pembelian (net buy) sebesar Rp 601 Milliar. Angka -161 pada 11 November
2011 artinya pada tanggal tersebut terjadi net sell sebesar Rp 161
Milliar. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam membaca informasi di
atas:
- Net Buy bukan selalu berarti ada dana asing yang masuk ke bursa
saham dan Net Sell bukan selalu berarti ada dana asing yang ditarik dari
Indonesia ke luar negeri. Net Buy bisa diartikan jumlah uang yang
dikeluarkan untuk membeli lebih besar dibandingkan jumlah uang yang
diperoleh dengan menjual dan sebaliknya untuk Net Sell. Bisa saja Net
sell dilakukan dalam rangka profit taking atau perubahan posisi karena
perubahan kondisi makro ekonomi dan bursa saham.
- Angka yang ditampilkan di Infovesta.com adalah angka transaksi yang telah mengeluarkan transaksi pada pasar negosiasi. Harga transaksi pada pasar negosiasi umumnya bisa berbeda dengan harga pasar karena adanya kesepakatan dari kedua pihak.
Jika anda jeli memperhatikan, transaksi Net Buy dan Net Sell asing
bisa berubah dari hari ke hari. Selain itu, bukan merupakan jaminan pula
bahwa IHSG naik pasti Asing Net Buy dan kalau IHSG turun Asing pasti
Net Sell. Dalam melakukan analisis terhadap transaksi net buy dan sell
asing,
infovesta menggunakan
metode Akumulasi. Yang dimaksud dengan akumulasi sebagai berikut,
Misalnya tanggal 1 net buy 10 M, tanggal 2 net buy 25 M, dan tanggal 3
net sell 100 M. Maka akumulasi akan menjadi 10 M pada tanggal 1, 35 M
pada tanggal 2 (10 + 25) dan -65M pada tanggal 3 (35 – 100). Berdasarkan
metode tersebut akumlasi net buy sell dari awal tahun 2011 ini adalah
sebagai berikut:
Akumulasi Net Buy Sell Asing Periode 31 Desember 2010 – 11 November 2011
Dari grafik di atas, bisa dibaca bahwa ketika IHSG mengalami
penurunan yang signifikan seperti pada bulan januari dan Oktober. Bisa
dilihat bahwa terjadi transaksi Net Sell selama beberapa hari
berturut-turut. Sebaliknya ketika IHSG mengalami kenaikan dari titik
terendah di Januari hingga titik tertinggi di Agustus , secara akumulasi
net buy yang dilakukan oleh asing sangat besar. Dari -5 Triliun menjadi
positif 10 triliun (Januari – Agustus), berarti dalam kurun waktu
tersebut terjadi akumulasi pembelian sebesar 15 Triliun. Ketika IHSG
jatuh dari level 4200 ke 3300 (Agustus-Oktober), dana yang keluar
diperkirakan mencapai 17,5 triliun (akumulasi positif 10 Triliun menjadi
negatif 7,5 Triliun).
Berdasarkan statistik di atas, berarti dalam suatu siklus naik
turunnya IHSG, terdapat sekitar 15-17 triliun dana asing yang masuk
keluar bursa. Jumlah ini tentu bukan merupakan suatu standar dan bisa
berubah dari waktu ke waktu mengingat Indonesia mulai menjadi salah satu
tujuan investasi. Apabila secara akumulasi, grafik tersebut terus
menunjukkan peningkatan bisa diartikan bahwa Keyakinan Investor terhadap
kondisi Indonesia sedang baik. Perlu diperhatikan pula bahwa, indikator
ini hanya merupakan
SALAH SATU indikator yang bisa anda jadikan referensi namun bukan
SATU-SATUNYA.
Demikian sharing ini saya sampaikan semoga bisa bermanfaat bagi anda.
Sumber: http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/11/12/mengukur-keyakinan-pasar-dengan-net-buy-dan-net-sell-asing/
===========================================================
Insya Allah bermanfaat.
Eco Syariah
Share